Pembangunan Monumen Sasak Kapuk Dapat Dukungan Lintas Fraksi DPRD Kota Bekasi

DPRD Kota Bekasi resmi menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam pembangunan Monumen Sasak Kapuk, simbol penghormatan bagi perjuangan rakyat Bekasi di masa perjuangan kemerdekaan.

Dukungan ini disampaikan oleh semua fraksi di DPRD, yakni PKS, Gerindra, PDIP, Golkar, dan PKB .

Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Efendi (PKS), menyatakan:

“Apa yang tidak mungkin kita kerjakan dengan kolektif kolegial? … prinsipnya saya setujui jika direalisasikan (pembangunan Monumen Sasak Kapuk),” ucap Sardi Efendi

Sejarah dan Konteks Pembangunan

Tabur bunga dan napak tilas, dipimpin oleh Wali Kota Tri Adhianto bersama DPRD, TNI, dan Polri, dilakukan pada 17 Agustus 2025 di lokasi Tragedi Sasak Kapuk, sebagai bagian dari peringatan HUT ke-80 RI .

Latar sejarah: pertempuran terjadi pada 29 November 1945 antara Laskar Rakyat KH Noer Ali dan TKR pimpinan M. Hasibuan melawan pasukan sekutu. Tentara sekutu akhirnya menguasai Bekasi pada 13 Desember 1945, menjadikan kota tersebut digambarkan sebagai “lautan api” .

Tujuan monumen: Wali Kota Tri Adhianto menegaskan monumen dibangun agar semangat perjuangan KH Noer Ali dan para pejuang lokal terus dikenang dan menjadi inspirasi generasi muda .

Proses realisasi:

Tahun 2025 diarahkan untuk desain monumen yang telah diajukan melalui APBD Perubahan .

Pembangunan fisik ditargetkan pada 2026 .

Usulan tambahan: Anggota DPRD Suryo Harjo (dikenal sebagai Haji Ajo) menyarankan agar kawasan Sasak Kapuk juga ditata menjadi taman yang indah dengan penerangan memadai, menjadikannya destinasi wisata sejarah yang layak dikunjungi. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan kualitas air sungai setempat .

Dukungan tingkat provinsi: Anggota DPRD Jawa Barat, Ahmad Faisyal Hermawan, turut mendukung pembangunan monumen ini, berharap menjadi sarana edukasi dan memperkuat patriotisme generasi muda. (adv)