Jakartanews.co – Dewan Pengurus KORPRI Nasional secara resmi meluncurkan Program Vaksinasi Kanker Serviks untuk ASN dan Keluarganya sebagai langkah nyata mendukung peningkatan kualitas kesehatan aparatur negara dan keluarganya. Program ini dicanangkan dalam acara Launching Program Satu Juta Vaksin Kanker Serviks yang berlangsung di Grand Sahid Hotel, Jakarta
Ketua Umum DP KORPRI Nasional, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH., menyampaikan kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi bagi perempuan di Indonesia.
Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2024 menunjukkan lebih dari 36.000 kasus baru setiap tahun dengan angka kematian lebih dari 50 persen. Padahal, penyakit ini dapat dicegah melalui vaksinasi HPV yang aman dan efektif.
“Program ini merupakan kontribusi penting KORPRI dalam mendukung agenda nasional, khususnya komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang sehat. ASN harus menjadi teladan dalam perilaku hidup sehat. Dengan vaksinasi kanker serviks ini, kita ingin memastikan ASN perempuan dan keluarga ASN terlindungi dari penyakit yang sebenarnya dapat dicegah,” kata Prof Zudan dalam konferensi pers, Jumat (28/11/2025).
Ia menjelaskan, Program 1 Juta Vaksinasi HPV untuk ASN ini menyasar ASN perempuan usia 18–45 tahun, Istri ASN yang memenuhi syarat medis, Anak perempuan ASN usia 9–15 tahun.
Pada tahap awal penerima vaksin dilakukan melalui pilot project di delapan provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Kalimantan Timur serta BKN. Setelah itu, program akan diperluas dengan target nasional satu juta vaksinasi untuk menciptakan perlindungan menyeluruh di lingkungan ASN.
“Melalui program vaksinasi ini, KORPRI menegaskan komitmen dalam memperkuat budaya pencegahan penyakit di tubuh birokrasi. Dengan ASN yang sehat, Indonesia akan menjadi negara yang kuat,” tegas Prof Zudan.
Pernyataan ini didukung oleh Wakil Menteri Kesehatan Profesor Dante Saksono Harbuwono, yang menyatakan umumnya, penderita kanker serviks datang ke layanan kesehatan saat sudah stadium lanjut.
“Padahal, kanker yang dapat dicegah, satu-satunya adalah kanker cervix. Jadi kalau ibu-ibunya disuntik atau bapak-bapaknya atau anak-anaknya disuntik vaksin, maka bisa terbebas dari kanker cervix,” kata Prof Dante.
Ia menegaskan, bahwa vaksin ini adalah mandatory yang sangat penting dan pihak Kemenkes sudah melakukan program untuk memberikan vaksinasi kepada anak-anak di bawah 15 tahun.
“Ada 36.000 kasus baru kanker serviks di Indonesia dan 70 persen diantaranya sudah masuk ke dalam stadium lanjut. Kalau program ini jalan, seluruh masyarakat Indonesia 90 persen anak-anak di bawah 15 tahun itu disuntik oleh vaksin serviks, maka nanti pada tahun 2030 kita bisa mengeliminasi kanker cerviks,” ujar Prof Dante.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Arifatul Fauzi yang juga hadir, menyatakan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pelaksanaan program Korpri yang sangat luar biasa.
“Dengan melakukan vaksin kanker cervix, maka kita akan mewujudkan perempuan yang sehat,” kata Menteri Arifatul.
Dan ia pun menyampaikan, bahwa langkah ini merupakan hak perempuan dalam hal kesehatan. Ia pun mengutip data BPS tahun 2024, populasi perempuan di Indonesia adalah 49,9 persen dan populasi anak di Indonesia berada di 31,7 persen.
“Artinya bahwa perempuan dan anak memiliki peran dan posisi yang sangat strategis,” ujarnya.
Ia berharap berharap kegiatan ini bisa berlanjut di tempat-tempat yang lainnya, untuk memastikan cakupan yang lebih luas.
“Mudah-mudahan ini bisa sebagai solusi kita bersama menjaga perempuan-perempuan hebat Indonesia,” tandasnya.
