Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Ahmadi atau yang akrab disapa Madong, mengajak pemerintah daerah menjadikan peringatan Hari Guru Nasional sebagai titik awal memperkuat kerja sama dalam mengatasi defisit tenaga pendidik di Kota Bekasi.
Saat ini, Kota Bekasi tercatat masih kekurangan sekitar 1.400 guru. Bahkan, jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 2.400 pada tahun 2026 karena banyaknya guru yang memasuki masa pensiun.
“Kekurangan 1.400 guru ini bukan persoalan yang bisa diselesaikan satu pihak. Pemerintah dan DPRD harus mencari jalan keluar bersama,” ujar Madong kepada Radar Bekasi, Selasa (25/11).
Ia menilai, pemerintah perlu segera mengambil langkah strategis. Salah satunya melalui program magang mengajar yang melibatkan mahasiswa dari kampus-kampus pendidikan. Program tersebut telah dijalankan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, termasuk UNISMA Bekasi dan Universitas Padjadjaran Bandung, yang mengirimkan mahasiswa profesi pendidikan untuk membantu mengajar di sekolah-sekolah.
Madong yang merupakan politisi PKB tersebut berharap inisiatif kolaboratif ini dapat menjadi solusi sementara, sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap berjalan optimal meski Kota Bekasi masih dilanda kekurangan tenaga guru.
“Mereka ditempatkan langsung di sekolah-sekolah untuk membantu kegiatan belajar. Ini langkah inovatif yang tetap sesuai aturan Kemendikbud,” ujar Madong. (adv)
