Kementerian Kesehatan Dorong Eliminasi Kanker Serviks Lewat Program Vaksinasi Nasional

Jakarta – Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa pemberian satu juta vaksin kanker serviks bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis untuk melindungi satu juta keluarga Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwono, di acara Launching Vaksin Kanker Serviks untuk 1000 ASN di Grand sahid Hotel, Jakarta, Jumat (27/11/2025). Pogram ini dipandang sebagai investasi penting bagi masa depan perempuan, mengingat tingginya beban penyakit yang ditimbulkan oleh kanker serviks di Indonesia.

Dalam pemaparannya, Prof Dante menjelaskan bahwa kanker serviks masih menjadi salah satu ancaman terbesar bagi perempuan Indonesia, terutama karena sebagian besar kasus terdeteksi pada stadium lanjut.

“Setiap tahunnya diperkirakan ada 36 ribu kasus baru kanker serviks, dan 70 persen di antaranya ditemukan saat sudah masuk stadium lanjut. Angka kematiannya sangat tinggi,” jelasnya.

Vaksinasi disebut sebagai upaya pencegahan yang paling efektif. Kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang dapat dicegah melalui vaksin. Karena itu, pemerintah terus mendorong pemberian vaksin bagi anak-anak di bawah usia 15 tahun. Program ini telah berjalan dan terbukti aman, tanpa efek samping yang berarti. Jika cakupan vaksinasi mencapai 90 persen terhadap anak usia di bawah 15 tahun, Indonesia menargetkan eliminasi kanker serviks pada tahun 2030.

“Jika program ini berjalan optimal, kita dapat menurunkan hingga menghilangkan kasus kanker serviks di Indonesia,” tambahnya.

Meski vaksinasi menjadi kunci pencegahan, deteksi dini tetap menjadi bagian penting dalam penanganan kanker serviks. Pemeriksaan dini ditujukan terutama bagi perempuan usia 30–69 tahun.

Hal senada, Ketua Umum DP KORPRI Nasional, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH., menyampaikan kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi bagi perempuan di Indonesia. Dan KORPRI berharap program ini para ASN bisa terlindungi dan keluarganya pun juga sama-sama mencegah ancaman penyakit nomor 2 di dunia tersebut.

“Program ini merupakan kontribusi penting KORPRI dalam mendukung agenda nasional, khususnya komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang sehat. ASN harus menjadi teladan dalam perilaku hidup sehat. Dengan vaksinasi kanker serviks ini, kita ingin memastikan ASN perempuan dan keluarga ASN terlindungi dari penyakit yang sebenarnya dapat dicegah,” kata Prof Zudan dalam konfrensi pers kepada awak media.

Dalam acara ini, pihak Kemenkes juga membuka layanan cek kesehatan gratis yang terintegrasi dengan aplikasi Satu Sehat. Melalui sistem tersebut, masyarakat dapat memverifikasi status kesehatannya, termasuk riwayat vaksinasi.

“Bagi yang belum mendapatkan vaksin kanker serviks, nantinya akan ada pengingat melalui Satu Sehat agar masyarakat tidak melewatkan jadwal vaksinasi,” jelasnya.

Dengan kombinasi vaksinasi masif dan deteksi dini, pemerintah optimistis upaya eliminasi kanker serviks dapat terwujud dan menjadi tonggak penting dalam perlindungan kesehatan perempuan di Indonesia.