JAKARTANEWS.CO – Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan jika Ukraina masuk ke dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan berupaya merebut kembali Krimea, maka perang dengan Rusia bisa pecah. Peringatan orang nomor satu Rusia itu disampaikan saat konferensi pers bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron, hari Senin.
Putin mengatakan jika Rusia perang dengan NATO, maka artinya perang juga dengan Perancis karena Paris juga bagian dari aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut.
Peringatan itu disampaikan ketika Putin menjawab pertanyaan dari seorang jurnalis Perancis. “Anda ingin Perancis melawan Rusia? Itulah yang akan terjadi jika Ukraina bergabung dengan NATO dan mencoba menerapkan kebijakan negaranya untuk mengintegrasikan kembali Krimea dengan paksa,” kata Putin.
Kiev, lanjut Putin, telah menetapkan Rusia sebagai musuh dan menegaskan Krimea milik Ukraina. Setelah kudeta 2014 di Kiev, Semenanjung Krimea melalui referendum memilih untuk lepas dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia.
Namun, Ukraina dan sebagian besar negara NATO menolak mengakuinya. Mereka menganggap apa yang terjadi adalah Rusia menganeksasi atau mencaplok Krimea. “Anda bertanya kepada saya apakah Rusia ingin berperang dengan NATO–izinkan saya bertanya kepada Anda, apakah NATO ingin berperang dengan Rusia?” papar Putin, seperti dikutip Russia Today.
Presiden Rusia itu menjelaskan sebuah serangan oleh Ukraina di Krimea akan memicu Pasal 5 dari perjanjian pendirian NATO, menarik seluruh Eropa ke dalam perang dengan Rusia. “Rusia adalah salah satu kekuatan atom terkemuka di dunia. Tidak akan ada pemenang,” kata Putin kepada wartawan. “(Macron) tidak menginginkan hasil seperti itu. Saya juga tidak.”
Macron mengunjungi Moskow pada hari Senin untuk membahas situasi di Ukraina serta tentang keamanan Eropa dan hubungan bilateral dengan Rusia. Dia dijadwalkan berkunjung ke Kiev pada Selasa (8/2/2022) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.