MENTAWAI – Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) Kantor Perwakilan Bengkulu menguatkan kiprah Dai Tangguh dalam berdakwah membina muallaf di pedalaman Kepulauan Mentawai.
Dukungan tersebut berupa bantuan akomodasi dan transportasi dai untuk dai dan guru ngaji bernama Ustadz Muslimin. Diketahui, dai asal Luwu Timur ini tengah dalam perjalanan menuju ke tempat tugasnya di Mentawai sebagai pedakwah.
Bersama sang istri, Dini Yuslami, dan anaknya yang masih bocil, Ustadz Muslimin tempuh perjalanan 3 hari 2 malam perjalanan kapal dari Makassar ke Surabaya.
Mereka lalu lanjut lagi dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke Tanjung Priok, Jakarta. Saat ini Muslimin sekeluarga masih tertahan di Depok. Sudah lebih sepekan ini dia terpaksa harus menunda perjalanan menuju Mentawai.
Selain karena harus menyesuaikan budget dengan harga tiket meskapai yang rutin dicek secara online, anaknya yang baru 2 tahun mengalami demam tinggi dan batuk berat. Sehingga ia pun harus fokus dulu penyembuhan si anak.
“Mungkin sedang adaptasi cuaca di Depok, apalagi habis perjalanan jauh naik kapal,” kata Muslimin seperti dikutip dari laman Hidayatullah.
Branch Manager Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) Kantor Perwakilan Bengkulu, Muhammad Irwan, mengatakan dukungan untuk Ustadz Muslimin merupakan bagian dari upaya BMH untuk meneguhkan kiprah dai dalam membina masyarakat khususnya muallaf pedalaman.
“Para dai dan guru ngaji di daerah 3T yaitu Terdepan, Terpencil dan Tertinggal adalah pejuang NKRI yang tidak saja berdakwah menyampaikan risalah Islam, tetapi juga mensyiarkan semangat persatuan ummah, menyampaikan wawasan nusantaran dan spirit keindonesiaan,” katanya.
Melalui program Dai Tangguh, BMH berkomitmen untuk memantapkan gerakan dai dalam berdakwah tanpa pamrih di daerah pedalaman.
Para dai dan guru ngaji di daerah 3T yaitu Terdepan, Terpencil dan Tertinggal adalah pejuang NKRI yang tidak saja berdakwah menyampaikan risalah Islam, tetapi juga mensyiarkan semangat persatuan ummah, menyampaikan wawasan nusantaran dan spirit keindonesiaan,” katanya.
Melalui program Dai Tangguh, BMH berkomitmen untuk memantapkan gerakan dai dalam berdakwah tanpa pamrih di daerah pedalaman.
Di tengah keterbatan fasilitas, dan tantangan yang ada semakin menguatkan diri untuk menjadi perantara hidayah Allah bagi ummat yang berada di daerah pedalaman.