Road to: Jakarta International Literary Festival 2024 X Jakarta Content Week 2024

JAKARTA – Dalam perjalanannya sebelum penyelenggaran Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024 pada November mendatang, JILF tahun berkolaborasi dengan Jakarta Content Week, menyelenggarakan program bertajuk Jakarta Content Week: Sinergi Literasi Asia Tenggara! Acara yang berlangsung pada tanggal 9-11 Agustus 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, acara ini akan menghadirkan lebih dari 30 pembicara terkemuka dari
berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand.

Sebanyak sembilan sesi di JakTent akan menghadirkan para penulis, praktisi penerbitan, pelaku dan tokoh literasi, seperti Ratih Kumala, penulis novel Gadis Kretek yang sudah diadaptasi menjadi seri di Netflix (Indonesia), Jidanun
Lueangpiansamut, penerima Southeast Asia Literature Award (SEA WRITE) termuda (Thailand); Marylyn Tan, pemenang Singapore Literature Prize (Singapura); Glenn Diaz, penerima the Philippine National Book Award (Filipina), Wan Nor Azriq, novelis pemenang penghargaan (Malaysia), Nguyen An Ly, penerima English PEN Translates Awards, serta Nora Nazerene Abu Bakar yang merupakan Vice President Penguin Random House SEA.

Laura Bangun Prinsloo selaku Ketua Yayasan Tujuhbelasribu Pulau Imaji sekaligus Focal Point Jakarta City of Literature menyatakan, "Dengan berkumpulnya para penulis dan pelaku perbukuan dari berbagai negara di Asia Tenggara, kami berharap akan lebih banyak lagi kolaborasi yang tercipta nantinya. Kolaborasi yang akan
mampu meretas berbagai persoalan yang selama ini menghambat pertukaran pengetahuan antar negara-negara di Asia Tenggara.”

Sinergi Asia Tenggara diangkat sebagai upaya untuk menggarisbawahi pentingnya diplomasi budaya dan kolaborasi antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam bidang literasi dan perbukuan, seperti kolaborasi
penerjemahan dan penerbitan, promosi karya sastra di Asia Tenggara, hingga pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara para pemangku kepentingan di industri perbukuan dan penerbitan Asia Tenggara. Dengan latar belakang budaya dan sejarah yang kaya, negara-negara di Asia Tenggara memiliki potensi besar untuk saling belajar dan memperkaya satu sama lain. Selain itu, tentu saja sangat baik jika karyakarya penulis Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dapat lebih dikenali dan dikonsumsi di wilayahnya sendiri, dibandingkan di wilayah lain di dunia.

Program ini juga mendapatkan dukungan dari Frankfurt Book Fair, Yayasan Lontar, Dewan Kesenian Jakarta, Komite Sastra, Jakarta International Literature Festival, JakPro, Taman Ismail Marzuki, Mizan, National Book Development Board Philippines.