Jakartanews.co – Imunisasi telah menjadi bagian penting dalam upaya menciptakan generasi sehat menuju Indonesia Emas. Peruntukannya pun tidak hanya bagi anak tetapi telah meluas menjadi kebutuhan hidup dari lahir hingga akhir hayat.
Seperti disampaikan oleh Sekjen IAMMI Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Prof Wahyu Sulistiadi MARS dalam acara puncak peringatan pekan imunisasi dunia dengan tema Sehat Sepanjang Hayat: Imunisasi untuk Tahap Kehidupan yang dilakukan secara hybrid, pada Selasa (29/4/2025).
“Momen ini merupakan sejarah di mana imunisasi tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak, tetapi telah meluas menjadi kebutuhan hidup dari lahir hingga akhir hayat dan imunisasi terbukti mampu mencegah 2 hingga 3 juta kematian setiap tahun secara global,” ucap Prof Wahyu dalam welcome speechnya.
Oleh karena itu, ia menambahkan penting bagi setiap individu, baik anak-anak, remaja, ibu hamil, orang dewasa hingga lansia, untuk mendapatkan imunisasi secara lengkap.
Prof. Wahyu menekankan bahwa kesadaran akan pentingnya imunisasi harus menjadi bagian dari kesadaran sepanjang hidup, meskipun masih banyak masyarakat yang memiliki pengetahuan terbatas mengenai manfaat dan pentingnya imunisasi.
“Di sinilah peran edukasi dan sosialisasi menjadi sangat krusial,” sambungnya.
Senada, Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, dr Prima Yosephine MKM menjelaskan bahwa tanpa imunisasi, seseorang berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang seharusnya dapat dicegah.
Akan tetapi tantangan yang dihadapi saat ini adalah masih adanya keraguan masyarakat terhadap manfaat vaksin, padahal semua vaksin yang digunakan telah melalui proses uji klinis dan mendapatkan izin resmi dari BPOM.
“Kami himbau kepada masyarakat agar datang ke fasilitas kesehatan terdekat guna melengkapi imunisasi, karena imunisasi merupakan investasi kesehatan jangka panjang yang sangat penting.
Pembicara lainnya, Vaksinolog & Internis, Dr. Dirga Sakti Rambe menambahkan bahwa salah satu manfaat besar imunisasi adalah melindungi diri dari penyakit pneumonia (pernapasan). Hal ini menjadi sangat relevan terutama saat musim infeksi meningkat.
Pneumonia atau sering disebut paru-paru basah merupakan salah satu penyakit pernapasan nomor 1 dunia yang paling mematikan di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae biasanya hidup di saluran pernapasan bagian atas dan dapat menyebar melalui percikan air liur atau dahak saat penderita batuk. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia atau status kesehatan.
Pada tahun 2045, Indonesia diharapkan menjadi negara maju dengan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat yang tinggi. Untuk mencapai visi tersebut, penciptaan masyarakat yang sehat dan bebas dari berbagai penyakit, termasuk pneumonia, menjadi penting dan perlu diperhatikan oleh semua kalangan.