Jakartanewws.co – Keputusan ‘berani’ diambil oleh Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan dua kota di Donetsk dan Luhansk. Meski langkah ini tak lagi mengejutkan bagi Barat, melihat ancaman invasi yang dilakukan Rusia akhir-akhir ini di perbatasan Ukraina.
“Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya sudah dibuat sejak lama untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk,” kata Putin dikutip dari Reuters, Selasa (22/2).
Keputusan Putin itu mendapatkan dukungan dari 12 pejabat senior Rusia. Diketahui dua wilayah tersebut dikuasai pemberontak yang pro Rusia.
Pengakuan dua wilayah itu kemungkinan akan menggagalkan kesepakatan damai Minsk, 2014. Padahal, seluruh pihak termasuk Rusia mengatakan, perdamaian Minsk merupakan satu-satunya jalan untuk keluar dari krisis di timur.
Dilansir dari Kumparan, alasan Putin mengerahkan tentara ke Donetsk dan Luhansk adalah untuk menjaga perdamaian disana.
Dalam pidatonya, Putin tampak sangat marah dengan situasi di Ukraina timur. Ia menggambarkan Ukraina sebagai bagian integral dari sejarah Rusia.
Selain itu, Ukraina timur adalah tanah Rusia kuno. Putin yakin rakyat Rusia akan mendukung keputusannya mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk. Lebih lanjut, Putin telah menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan kedua wilayah Ukraina. Ia juga menandatangani perjanjian kerja sama dan persahabatan dengan Donetsk dan Luhansk.