JAKARTA – Amerika Serikat (AS) pada Kamis (4/8/2022) menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat. Amerika Serikat mencatat 6.600 kasus cacar monyet atau monkeypox pada Rabu (3/8/2022), dan sebagian besar kasus ditemukan pada pria homoseksual.
“Kami siap untuk mengambil tanggapan ke tingkat berikutnya dalam mengatasi virus ini, dan kami mendesak setiap orang Amerika untuk menganggap cacar monyet dengan serius,” kata Menteri Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan, Xavier Becerra, dilansir dari Republika Online.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Rochelle Walensky, mengatakan, deklarasi tersebut akan meningkatkan ketersediaan data tentang infeksi cacar monyet yang diperlukan untuk menetapkan respons. Pemerintah AS berada di bawah tekanan untuk menangani wabah tersebut.
Penyakit cacar monyet mulai menyebar di Eropa sebelum merambat ke Amerika Serikat. Penyakit ini sering kali diserahkan kepada klinik kesehatan seksual yang secara historis kekurangan dana untuk dikelola. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional dengan tingkat kewaspadaan tertinggi.
Deklarasi WHO bulan lalu berusaha untuk memicu respons internasional yang terkoordinasi dan membuka pendanaan untuk berkolaborasi dalam vaksin serta perawatan. Pemerintah AS telah mendistribusikan 600 ribu dosis vaksin Jynneos Bavarian Nordic dan menyebarkan 14 ribu pengobatan TPOXX Siga Technologies. Walensky mengatakan pemerintah bertujuan untuk memvaksinasi lebih dari 1,6 juta individu berisiko tinggi.
Komisaris Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS, Robert Califf, mengatakan, badan tersebut sedang mempertimbangkan untuk memberikan lebih banyak dosis vaksin Jynneos, dengan mengizinkan dokter untuk mengambil 5 dosis vaksin dari setiap botol daripada 1 dosis saat ini. Keleluasaan ini menggunakan metode inokulasi subkutan yang berbeda.
Presiden AS Joe Biden bulan ini menunjuk dua pejabat federal untuk mengoordinasikan tanggapan terhadap cacar monyet, menyusul deklarasi keadaan darurat oleh California, Illinois, dan New York. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada monyet di tahun 1958. Penyakit ini memiliki gejala ringan termasuk demam, nyeri, dan kulit berisi nanah. WHO mengatakan, orang yang terinfeksi virus ini cenderung sembuh dalam waktu dua hingga empat minggu. Penyakit ini menyebar melalui kontak fisik yang dekat dan jarang berakibat fatal.
Kepala penasihat medis Gedung Putih, Anthony Fauci, mengatakan, sangat penting untuk melibatkan para pemimpin dari komunitas gay atau homoseksual sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan wabah. Namun Fauci memperingatkan agar tidak menstigmatisasi gaya hidup seseorang.
“Keterlibatan masyarakat selalu terbukti berhasil,” kata Fauci.